top of page
myrzkaa26

Menelusuri Sejarah, Keunikan Budaya, dan Ciri Khas Kabupaten Tuban



Alu-alun Kabupaten Tuban. Sumber: google.com

Salah satu kabupaten di Jawa Timur, Kabupaten Tuban terletak di pesisir utara wilayah tersebut. Terdapat 20 kecamatan di kabupaten Tuban dengan penduduk sekitar 1,2 juta jiwa. Jalan Nasional Daendels di Pantai Utara melewati kawasan strategis Kabupaten Tuban yang terletak di perbatasan antara Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah. Bojonegoro di selatan, Lamongan di timur, dan Rembang di barat merupakan perbatasan langsung Kabupaten Tuban. Pusat administratif Kabupaten Tuban terletak 210 kilometer dari sebelah timur Semarang, ibu kota provinsi Jawa Tengah, dan 100 km dari barat laut Surabaya, ibu kota provinsi Jawa Timur. Oleh karena itu, pada sekitar abad XV Tuban dijadikan sebagai pelabuhan utama Kerajaan Majapahit dan menjadi salah satu pusat penyebaran Agama Islam oleh para Walisongo.

Asal Usul Tuban

Istilah Kabupaten Tuban berasal dari beberapa sumber berbeda. Awalnya diberi nama Tuban setelah sebuah batu bernama watutiban jatuh dari langit. Batu ini merupakan pusaka yang pernah dibawa oleh dua ekor burung dari Majapahit ke Demak. Ketika batu tersebut sampai di puncak wilayah Kabupaten Tuban, batu tersebut terjatuh sehingga memunculkan nama Tuban. Versi kedua mengacu pada peristiwa ketika Raden Dandang Wacana alias Kyai Gede Papringan, Bupati Tuban pertama, membuka hutan Papringan. Anehnya, air yang sangat kuat muncul saat hutan tersebut dibuka. Sehingga ini dikenal dengan istilah metu banyu yang artinya air yang keluar. Hal ini ada hubungannya dengan sumur kuno yang dangkal namun memiliki banyak air di dalamnya. Yang membuat sumur ini unik adalah kandungan airnya yang tawar meski dekat dengan pantai utara. Ada versi ketiga juga, dikatakan bahwa istilah “tuban” berasal dari kata “tuba” yang berarti racun yang memiliki arti yang sama pada Kecamatan Jenu adalah salah satu nama kecamatan di Tuban.

Julukan Kabupaten Tuban

Bumi Wali merupakan semboyan utama Kabupaten Tuban. Mengingat Tuban merupakan salah satu tempat berkumpulnya Walisongo, semboyan ini sangat cocok dengan kota tersebut. Banyaknya makam para wali di Tuban melatarbelakangi semboyan tersebut cocok dengan kota Tuban, antara lain makam Sunan Bonang, Syekh Maulana Ibrahim Asmaraqandi, Sunan Bejagung, Syekh Achmad Kholil, dan lain-lain, membuktikan hal tersebut. Sunan Kalijaga adalah seorang Walisongo dari Tuban; Artinya, ia adalah putra Raden Haryo Tumenggung Wilatikta, Adipati Tuban yang kedelapan.

Selain itu, Tuban juga mempunyai beberapa julukan, antara lain:

  1. Kota Seribu Gua. Karena keadaan topografinya, Tuban mempunyai banyak gua. Pegunungan Kapur Utara merupakan rumah bagi Tuban.

  2. Kota Koes Plus. Julukan tersebut bisa dipastikan karena trio musik ternama Koes Bersaudara yang kemudian berganti nama menjadi Koes Plus lahir dan besar di Tuban.

  3. Kota Tuak. Karena Tuban merupakan rumah bagi pohon siwalan yang dapat menghasilkan getah, maka penduduk Tuban memberi julukan ini (legen). Tuak yang terbuat dari legen yang difermentasi ini memiliki kandungan alkohol yang tinggi. Batu saluran kemih konon bisa disembuhkan dengan tuak.

  4. Bumi Ronggolawe. Bagi masyarakat Tuban, Ronggolawe merupakan tokoh yang terkenal karena kegagahannya saat terjadi pemberontakan penguasa. Adipati Sumenep, yakni Raden Arya Wiraraja adalah ayah dari Ronggolawe.

  5. Pulau Jawa di Timur Tengah. Karena letak fisik Tuban yang berada di perbatasan antara Jawa Timur dan Jawa Tengah, maka nama “Timur Tengah” dapat ditafsirkan. Penjelasan lain menyatakan bahwa nuansa Islami di Tuban menjadi alasan munculnya ungkapan “Timur Tengah”.

Keunikan Budaya Kabupaten Tuban

Budaya Kabupaten Tuban mencerminkan keberagaman dan kekayaan tradisional yang diwariskan dari generasi ke generasi. Berikut merupakan beberapa kebudayaan yang ada di Kabupaten Tuban:


Kesenian Sandur Tuban. Sumber : google.com
  1. Sandur adalah salah satu jenis pertunjukan rakyat yang berlangsung di halaman atau lapangan umum. Di sekitar panggung, penonton sudah duduk. Untuk membatasi jumlah penonton di lokasi pertunjukan, dipasang tali berbentuk persegi dengan sisi berukuran sekitar 4 meter dan tinggi kurang lebih 1,5 meter. Selebaran kuning dibagikan ke kedua sisi untuk membantu mengidentifikasi perbatasan. Tiang bambu setinggi lima belas meter telah dibangun di tengah sisi timur dan barat. Tali yang cukup tebal dan kokoh menghubungkan kedua ujung bambu. Tali yang turun ke lantai di tengah arena dihubungkan dengan tali di tengah. Beberapa kupat dan lepet diikatkan pada tali, baik di atas maupun di bawah bambu, sebagai salah satu komponen persembahan. Bendera kertas berwarna empat warna hijau (pengganti hitam), kuning, merah, dan putih diikatkan pada gagar mayang (rontek) di tengah arena.

  2. Seiring berkembangnya Islam di wilayah Tuban, lagu Tombo Ati karya Sunan Bonang diangkat menjadi doa dan himne. Lima teknik menenangkan hati Islami disertakan dalam lagu ini, semuanya berdasarkan Hadits dan Alquran. Saat ini Tombo Ati merupakan sebuah lagu terkenal di dalam dan luar negeri yang telah dimasukkan ke dalam banyak bahasa dan genre lagu lainnya.

  3. Setiap malam Jumat pada bulan Muharram diperingati Peringatan Haul Sunan Bonang (Sura). Setahun sekali, ritual peringatan Sunan Bonang yang dikenal dengan Haul Sunan Bonang dilakukan dengan tujuan untuk mengenang teladan orang yang dimuliakan selama keberadaannya dan mendoakan ahli kubur agar Allah menerima segala amal ibadahnya. Selain itu, ada pula karnaval, salat berjamaah, pengajian terbuka, dan pembacaan Al-Qur'an pada perayaan Sunan Bonang. Ciri khas lain yang dirasakan pada saat Haul adalah kebiasaan menyiapkan ketan kuning.

  4. Sedekah Bumi, sejumlah kegiatan yang diselenggarakan sebagai salah satu bentuk ungkapan rasa syukur atas manfaat hasil pertanian.

Keanekaragaman Wisata di Kabupaten Tuban

Di Kabupaten Tuban terdapat beberapa wisata alam, sejarah, dan religi yang beragam. Selain karena letak geografisnya, Kabupaten Tuban merupakan tempat penyebaran agama islam pada masa yang lalu sehingga banyak wisata religi di Kabupaten Tuban.


Air Terjun Nglirip, Tuban. Sumber: INEWS

Wisata Alam

  1. Goa Akbar, terletak di Gedongombo, Kecamatan Semanding

  2. Goa Putri Asih, di Nguluhan, Kecamatan Montong

  3. Goa Suci, di Leran, Kecamatan Palang

  4. Air Panas Prataan, di Wukiharjo, Kecamatan Parengan

  5. Air Terjun Nglirip, di Mulyoagung, Kecamatan Singgahan

  6. Ngerong Rengel, di Kecamatan Rengel

  7. Pantai Boom, di Kecamatan Tuban

  8. Pemandian Kolam Renang Bektiharjo, di Bektiharjo, Kecamatan Semanding

  9. Pantai Mangrove, di Kecamatan Jenu

  10. Pantai Kelapa, di Panyuran, Kecamatan Palang

  11. Pantai Sowan, di Kecamatan Bancar

  12. Pantai Pasir Putih Remen, di Remen, Kecamatan Jenu

Wisata Sejarah

  1. Masjid Agung Tuban, Kabupaten Tuban

  2. Museum Kambang Putih, Kabupaten Tuban

Wisata Religi

  1. Makam Sunan Bonang, Kecamatan Tuban

  2. Makam Syeh Maulana Malik Ibrahim Asmarawandi, Kecamatan Palang

  3. Makam Sunan Bejagung Lor (Makam Sunan Bejagung Utara)

  4. Makam Sunan Bejagung Kidul (Makam Sunan Bejagung Selatan)

  5. Makam Syekh Achmad Cholil, Desa Rawasan, Kecamatan Jenu

  6. Makam Sunan Gesing, Desa Gesing, Kecamatan Semanding

  7. Makam Syekh Subakir, Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu

  8. Pondok Pesantren Al-Maghribi (Ponpes Perut Bumi), Desa Gedongombo, Kecamatan Semanding

Tempat Bersejarah di Kabupaten Tuban

  1. Monumen Kuda Ronggolawe, Alun-alun Kota Tuban

  2. Masjid Agung Tuban, Kelurahan Kutorejo, Tuban

  3. Monumen Adpada Pancasila, Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu

  4. Patung Letda Sucipto (Bunderan Patung), Kota Tuban

  5. Klenteng Kwan Sing Bio, Kelurahan Karangsari, Kota Tuban

Keberagaman Produk Lokal di Kabupaten Tuban


Batik Gedog Khas Tuban. Sumber: Super Radio

Tuban dikenal sebagai pusat kerajinan tangan yang menghasilkan berbagai produk unik dan berkualitas. Batik Tuban adalah salah satu kebanggaan lokal dengan desain dan warna khas yang membedakannya dari batik daerah lainnya. Motif-motif yang digunakan sering menggambarkan kehidupan sehari-hari, alam, dan unsur-unsur tradisional, menciptakan identitas visual yang unik untuk batik Tuban. Selain batik, anyaman bambu juga menjadi kerajinan tangan yang sangat dihargai di Tuban. Tas, tempat penyimpanan, dan berbagai barang kerajinan rumah tangga terbuat dari anyaman bambu dengan desain yang menarik. Keahlian dalam menganyam bambu telah diwariskan dari generasi ke generasi, menciptakan warisan budaya yang tetap hidup dalam produksi barang-barang anyaman. Selain itu di Kabupaten Tuban juga terkenal dengan kerajinan gerabah atau dari tanah liat menjadi berbagai macam barang seperti vas bunga, teko, cobek, dan lain sebagainya.

Makanan dan Minuman Khas Tuban


Jajanan Ampo Khas Tuban. Sumber: IDN Times Jatim

Terdapat beberapa makanan dan minuman yang terkenal khas dari Kabupaten Tuban, salah satunya adalah makanan yang berasal dari tanah liat yang dinamakan ampo, napal, atau nampal. Komponen utama camilan atau jajanan ini adalah tanah dan air yang dicampur tersebut dibentuk menjadi adonan persegi dan diserut dengan pisau atau bilah bambu hingga menyerupai batang yang digulung. Setelah itu ampo dijemur sampai kering dan dimasak selama 30 menit hingga 1 jam di atas tungku hingga berubah warna menjadi hitam. Komponen utama ampo adalah tanah liat tapi bukan sembarang tanah, melainkan tanah liat hitam. Masyarakat setempat percaya ampo berkhasiat untuk pencernaan dan kerap dijadikan untuk segala obat. Dalam sejarahnya, kebiasaan mengonsumsi ampo di Tuban semakin populer pada masa penjajahan. Persediaan makanan agak sulit didapat pada masa itu. Endapan tanah aluvial di sepanjang bantaran sungai Bengawan Solo akhirnya dimanfaatkan oleh pemukiman. Desa Bektiharjo, Tuban merupakan salah satu tempat yang masih memproduksi ampo.

Minuman Legen Khas Tuban. Sumber: tubankab.go.id

Selain ampo terdapat minuman khas Tuban, yakni legen yang berasal dari getah pohon siwalan atau lontar. Getah pohon siwalan yang banyak terdapat di perbukitan kapur Kabupaten Tuban dapat dikumpulkan untuk dijadikan legen. Desa Kasiman di Kecamatan Kerek Kabupaten Tuban merupakan salah satu lokasi penghasil legen. Setiap tetes getah pohon siwalan dikumpulkan oleh petani dan disimpan dalam wadah untuk dikumpulkan pada pagi dan sore hari. Getah yang terkumpul dapat dimakan langsung tanpa diproses lebih lanjut. Meskipun warna legen tampak keruh pada awalnya, hal ini tidak menjadikannya minuman yang tidak layak dikonsumsi. Pasalnya, legen berbusa dan kabur semacam ini asli, tanpa bahan pemanis buatan atau campuran air. Batu ginjal juga bisa diobati dengan legen.


5 views0 comments

Comments


bottom of page